Ternate, HN – Wali Kota Ternate, M. Tauhid Soleman, akhirnya menemui sejumlah karyawan yang menggelar aksi lanjutan di kantor Perumda Air Minum (PAM) Ake Gaale Ternate, Maluku Utara, Senin, 14 November 2022.

“Saya menerima tuntutan pada sore hari ini yang disampaikan secara langsung, karena tadi saya sudah dengar,” ucap Tauhid kepada sejumlah karyawan.

Ia mengaku, dalam waktu dekat akan membentuk tim, dari keterwakilan SPI, dewan pengawas secara keseluruhan, dan ditambah dari struktural atau direksi.

Menurutnya, ada beberapa hal yang keliru atau dianggap terlalu berlebihan, sehingga akan ditindaklanjuti atau dengan kata lain dilakukan pengkajian.

“Karena ada langkah-langkah yang harus dilakukan, tidak boleh langsung ganti seperti ini,” katanya.

Tauhid memastikan, dirinya akan mengakomodir tuntutan karyawan secepatnya, paling lama empat hari.

“Ingat, saudara-saudara ini berada di bawah Pemda. Jadi tolong ikuti apa yang sudah saya sampaikan. Yang jelas kita kembali ke nol untuk cari solusi yang terbaik sesuai dengan permintaan karyawan,” ungkapnya.

Ia mengatakan, sedikit terganggu atau tidak sependapat dengan spanduk yang dibentangkan saat aksi bahwa direksi adalah titipan Wali Kota.

Menurut dia, sejak dirinya menjabat sebagai Sekda Kota Ternate juga terus mengikuti dan mengetahui perkembangan Perumda Air Minum Ake Gaale Ternate.

“Dan saya selalu dekati secara profesional. Saya tidak pernah intervensi sedikit pun,” ujarnya.

Sekda Kota Ternate, Jusuf Sunya, menambahkan pihaknya akan mengkaji terlebih dahulu informasi-informasi yang disampaikan sejumlah karyawan tersebut.

“Empat hari bekerja, mulai dari besok kita kaji, ini kan baru bersifat informasi,” tambahnya.

Sementara perwakilan dari karyawan, Kepala Seksi Hubungan Langganan, Syarif Hodu, mengatakan ada kebijakan-kebijakan direksi yang dinilai merugikan karyawan.

“Yang pertama menyangkut pengunduran pembayaran PHDP atau mengurangi masa bakti kerja,” ungkap Syarif.

Ia meminta, agar mengevaluasi kembali Perwali sebab sampai saat ini, pihaknya tidak mengetahui apa isi dari Perwali tersebut, karena Perwali tersebut hanya menguntungkan pihak direksi.

“Kenapa saya bicara begitu? Karena hak-hak direksi dinaikkan, sementara hak-hak karyawan diabaikan,” tegasnya.

Terkait insentif karyawan, Syarif mengaku, pihaknya mendapat insentif dari direksi sebelumnya, dan ketika adanya pergantian direksi direncanakan akan dihapus seluruhnya.

“Mohon maaf, kami karyawan lebih dari 65 persen ini bekerja beratapkan langit, bahkan malam pun kami bekerja hanya untuk melayani masyarakat, sehingga untuk tuntutan kami agar Wali Kota Ternate menurunkan Direksi Perumda Air Minum Ake Gaale Ternate,” pungkasnya.

Bagikan:

Iksan Muhamad

Reporter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *