Jakarta, HN – Sejumlah massa dari berbagai organisasi, di antaranya PB Formmalut Jabodetabek, Ampera, Formapas Malut Jabodetabek, Hipmi Haltim Jabodetabek, dan Hipma Halteng Jabodetabek, pada Rabu, 2 November 2022, menggelar aksi unjuk rasa di depan Mabes Polri.

Aksi ini terkait desakan penuntasan kasus pembunuhan di Halmahera Timur dan Halmahera Tengah, Provinsi Maluku Utara. Massa juga sempat diterima pihak Humas Polri.

Sudiono Hi. Dikir, perwakilan massa aksi melalui siaran persnya menyebutkan, dalam pertemuan dengan pihak Polri mereka menyampaikan tuntutan kepada Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, agar menyikapi kasus pembunuhan di Halmahera.

“Karena kasus pembunuhan dengan pola yang sama ini sudah berulang terjadi dari tahun ke tahun. Sementara pelakunya misterius dan kerap bergentayangan di hutan Halmahera, sehingga kasus pembunuhan semacam ini juga terjadi di Halmahera Tengah dan bernasib sama ditemukan pelakunya,” kata Sudiono.

Ia mengatakan, pihaknya menolak kasus ini ditangani oleh Polres. Sebab kasus yang kerap berulang ini tak dapat dituntaskan oleh pihak Polres.

“Oleh karena itu, pada kesempatan tersebut kami meminta kepada Kapolri untuk segera mencopot Kapolres Halmahera Timur dan mengevaluasi Kapolres Halmahera Tengah,” ungkapnya.

Sementara itu, Hamdan Halil, yang juga perwakilan massa aksi mendesak agar segera dibentuk Tim Pencari Fakta (TPF) supaya kasus pembunuhan berulang ini dapat diselesaikan sampai ke akar permasalahan, termasuk mendorong dialog ruang aman masyarakat.

“Untuk Kapolda Maluku Utara yang baru, kami meminta melalui Kapolri agar menginstruksikan Kapolda Malut untuk menjadikan kasus pembunuhan di Haltim dan Halteng ini dijadikan penanganan prioritas agar dapat mengembalikan kepercayaan publik sebagaimana semangat Presisi Polri yang kredibel, akuntabel, transparan, dan berkeadilan,” kata Hamdan.

Sekadar diketahui, belum lama ini publik Maluku Utara kembali dihebohkan dengan kasus pembunuhan di hutan Halmahera dengan pelaku yang sama, yakni misterius dan sulit dilacak jejaknya.

Seperti dilansir halmaherapost, pada Sabtu, 29 Oktober 2022, Talib Muid (65 tahun), korban serangan kelompok Orang Tak Dikenal (OTK) ditemukan meninggal dunia dalam kondisi dimutilasi di belakang perkampungan Desa Gotowasi, Kecamatan Maba Selatan, Halmahera Timur, sekira pukul 10.00 WIT.

Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *