
Ternate, HN – Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT), Dr. (HC) Drs. Abdul Halim Iskandar, M.Pd, saat tiba di Kota Ternate, Maluku Utara, berkesempatan menyampaikan kuliah umumnya di Universitas Khairun (Unkhair), Kamis, 13 Oktober 2022.
Kuliah umum dengan tema ‘Peran Perguruan Tinggi pada Pembangunan Berbasis SDGs Desa’ berlangusng di Aula Nuku Gedung Rektorat Unkhair.

Rektor Universitas Khairun, Dr. M.Ridha Ajam, M.Hum, dalam sambutannya menjelaskan keadaan dan kondisi kampus Unkhair sampai dengan saat ini.
“Unkhair hingga saat ini tercatat 15.300 lebih mahasiswa yang aktif kuliah, para mahasiswa ini berasal dari berbagai provinsi di Indonesia. Untuk diketahui pada semester ini Unkhair kedatangan 116 mahasiswa dari berbagai Perguruan Tinggi. Kedatangan mahasiswa ini dalam rangka melaksanakan program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) melalui Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM),” papar Ridha Ajam.
Selain menerima mahasiswa dari kampus lain, sebanyak 130 mahasiswa Unkhair mengikuti program Pertukaran Mahasiswa Merdeka di Perguruan Tinggi ternama di Indonesia, seperti Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Indonesia (UI), dan universitas lainnya.
M.Ridha Ajam juga menjelaskan, bahwa dalam satu tahun terakhir Unkhair memiliki tiga program terkait dengan desa, yaitu Kuliah Bersama Masyarakat (Kubermas), program bina desa, dan program MBKM.
Sementara itu, Dr.(HC) Drs. Abdul Halim Iskandar, M.Pd ketika menyampaikan kuliah umumnya mengatakan, bahwa melalui Tri Dharma, baik pengabdian dan penelitian, desa-desa telah menarik perguruan tinggi untuk terlibat langsung dalam pembangunan.
“Bagi masyarakat desa, kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan anugerah, karena mendapatkan tenaga ahli dalam suatu waktu tertentu dari kampus ke desa,” ucap Menteri Desa.
Ia menjelaskan, desa akan mendapatkan SDM yang berkualitas untuk dapat membantu desa, baik dalam hal pendataan, belajar mengajar, serta pengetahuan lainnya tentang pengembangan potensi desa hingga bagaimana cara pemasaran terkait dengan produk-produk yang dihasilkan oleh masyarakat desa.
“Saya yakin bahwa kampus-kampus di Indonesia akan selalu berada di baris terdepan dalam rangka percepatan pengembagan desa, melatih perangkat desa untuk bagaimana menggunakan data desa sebagai pondasi pembangunan sampai dengan merencanakan pembangunan sesuai kearifan lokal desa yang sesuai dengan kebutuhan warga desa,” jelasnya.