
Ternate, HN – Pihak Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumberdaya Manusia (BKPSDM) Kota Ternate mengaku pelaksanaan tes Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) dilakukan pada akhir September 2022.
Kepala BKPSDM Kota Ternate, Samin Marsaoly, mengatakan pihaknya telah menggelar rapat bersama panitia daerah terkait informasi Menpan terhadap formasi PPPK.

“Dalam rapat ini disepakati tiga hal, yaitu mekanisme penerimaan PPPK yang akan disepakati setelah rapat koordinasi di Makassar, kemudian membentuk panitia lokal dan sejumlah kriteria sebagai dasar nanti setelah rapat koordinasi dilakukan dan itu berdasarkan prioritas dalam Permenpan RB Nomor 20 Tahun 2022,” kata Samin, Rabu, 21 September 2022.
Ia menambahkan, bagi guru yang masuk dalam data K2 sebanyak 60 orang, kemudian diprioritaskan guru yang bekerja selama 5 tahun yang memiliki sertifikasi PPG atau terdaftar dalam Dapodik.
“Namun tidak menutup kemungkinan akan ada formasi umum yang muncul apabila formasi sebelumnya belum terisi,” ucapnya.
Menurutnya, sesuai dengan jumlah formasi untuk Kota Ternate yang disampaikan oleh Kemenpan RB sebanyak 149 telah diputuskan paling banyak tersebar di tiga kecamatan terluar, yakni Kecamatan Pulau Hiri, Batang Dua, dan Pulau Moti.
Bahkan, kata dia, dari total formasi tersebut, untuk formasi guru sebanyak 100 yang terdapat di 42 sekolah tingkat dasar dan sebanyak 11 untuk SMP negeri, sehingga menjawab masalah guru dan persebaran guru yang tidak merata.
“Dengan dimulainya seleksi PPPK dan pendataan yang sementara berjalan, maka guru-guru SD dan SMP tidak bisa dimutasikan ke sekolah swasta,” jelasnya.
Sementara untuk tenaga kesehatan sebanyak 44 tersebar di puskesmas Kalumata, Hiri, Mayau, dan puskesmas Pulau Moti, dan lima untuk penyuluh pertanian. Diakuinya bidan dan perawat tetap dibutuhkan dalam tes PPPK tahun 2022.
“Untuk kesehatan dilakukan tes dengan CAT BKN yang mana pekan sebelumnya dilakukan simulasi. Sementara guru dilakukan observasi,” tandasnya.