Ternate, HN – Pemerintah Kota Ternate tetap bersikukuh mendorong kerja sama dengan PT WIKA untuk pembangunan rumah sakit megah di kawasan reklamasi Kalumata, Ternate Selatan.
Seperti diketahui, sebelumnya DPRD Ternate menolak adanya rencana kerja sama yang akan memakan anggaran sebesar Rp1,69 triliun. Pihak DPRD menilai Pemkot Ternate tidak akan mampu mengembalikan anggaran kerja sama ke pihak ketiga.
“Saya no comment lah, karena itu haknya DPRD untuk bicara,” ucap Kabag Kerja Sama Setda Ternate, Chaerul Saleh Arif, Selasa, 20 September 2022.
Chaerul menjelaskan, pihaknya masih tetap berkomunikasi dengan PT WIKA terkait pembangunan rumah sakit.
“Sampai tadi kan kita bahas dengan PT WIKA, di antaranya juga soal nilainya, apakah masih bisa turun ya tidak masalah, nanti Pak Wali mempertimbangkan,” ungkapnya.
Ia menyebutkan, sesuai studi kelayakan, nilai yang ditawarkan PT WIKA sebesar Rp 1,69 triliun untuk pembangunan rumah sakit.
Namun, ia mengaku masih terdapat kajian terkait skema pengembalian Rp 138 miliar per tahun ke PT WIKA.
“Opsi itu nanti Pak Wali bersama dengan tim untuk mencoba melakukan kajiannya dan putuskan, kira-kira angka nilai mana karena masing-masing punya konsekuensi. Kemudian dari DPRD kita tinggal menunggu Perda saja untuk disampaikan ke investor,” jelasnya.
Menurutnya, pihaknya tidak akan berandai-andai jika DPRD tidak menerima itu, melainkan dirinya berharap DPRD bisa menerima kerja sama Pemkot dan PT WIKA membangun RSUD Ternate.
“Ini kan layanan, bukan profit center, tapi ini kan cost center namanya, jadi melayani, salah satu program prioritas kan kesehatan,” paparnya.
Chaerul menambahkan, bahwa cara berpikirnya harus diarahkan ke cara yang lain, bahwa nilai pengembalian tersebut bukan sepenuhnya dari APBD.
“Walaupun RSUD Ternate itu sosial, bukan profit center-nya, tapi kan ada pendapatan rumah sakit namanya,” pungkasnya.