Ternate, HN – Sudah sekitar tiga tahun terakhir ini, lampu jalan di jalan Sasa Puncak, Kota Ternate, Maluku Utara, tak menyala.
Seorang warga yang enggan menyebut namanya mengatakan, sekitar tiga tahun, sejak menetap di sekitar Sasa Puncak, ia melihat sejumlah lampu jalan tak menyala dan tampak rusak.
“Padahal rumah-rumah sudah banyak, dekat tiga kampus besar, ada pesantren, ada pemukiman di Sasa Puncak atau dikenal dengan Fora Dua, tapi seperti tak dapat kepedulian soal penerangan ini,” ucapnya.
Menanggapi hal ini, Plt Kepala Dinas Perhubungan Kota Ternate, Anwar Hazim, mengatakan memang ada sekitar 200 titik lampu penerangan jalan, termasuk di Kelurahan Sasa yang belum diperbaiki.
“Keluhan warga ini sudah masuk ke Wali Kota dan sudah disampaikan ke saya serta perintahkan untuk segera diselesaikan, untuk fokusnya dibagikan ke Kelurahan Jati belakang dan Kelurahan Sasa,” ujar Anwar, Kamis, 1 Agustus 2022.
Ia mengaku, sekitar 90 persen lampu penerangan jalan di Kota Ternate tidak berfungsi karena sudah rusak dan harus pesan langsung ke Jakarta.
“Lampu-lampu yang rusak itu 400 wat dan harus beli di Jakarta. Sementara kalau mau buat pengadaan biayanya harus besar,” ungkapnya.
Anwar menjelaskan, saat ini tidak ada plot anggaran yang diperuntukkan untuk perbaikan lampu penerangan jalan. Pihaknya baru melakukan pengusulan di BKD untuk perubahan senilai Rp 100 juta.
“Dua hari lalu saya ke Bappeda, saya minta kalau boleh ada ploting anggaran di perubahan ini untuk perbaikan lampu jalan di sejumlah titik ini. Jadi kita buat pengadaan dulu supaya ada stok yang disiapkan,” ucapnya.
Ia menambahkan, bukan hanya di area Sasa saja, tapi masih banyak lampu yang harus dibenahi. Namun, pihaknya akan perintahkan anggotanya agar turun ke lapangan agar mengecek ulang kondisi lampu yang ada.
“Kita kendala anggaran saja, ini kalau mau perbaiki semua maka butuh biaya besar. Untuk antisipasinya kita suru anggota turun ke lapangan terus data dulu supaya masuk di daftar perbaikan,” pungkasnya.