
Ternate, HN – Anggota Komisi II DPRD Kota Ternate, Sudarno Taher, mengatakan pihak Disperindag mestinya tegas menata pasar agar tidak ada pedagang liar.
“Untuk (pasar) area belakang Jatiland Mall ini pasti pihak Disperindag izinkan untuk jualan tetap, sementara awalnya hanya pasar harian dan bukan untuk berjualan tetap,” kata Sudarno, Kamis, 25 Agustus 2022 lalu.

Pernyataan Sudarno ini buntut dari pernyataan Wali Kota Ternate, M. Tauhid Soleman, saat mengunjungi pasar untuk mengecek stabilitas harga di tingkat pedagang. Saat itu, Tauhid menyebut memang ada oknum dari Disperindag yang membuat geram para pedagang terkait penataan pasar liar.
Sebab itulah, Sudarno menilai hal tersebut karena buruknya penataan pasar yang dilakukan Disperindag. Pihaknya menilai pasar yang ada di Kota Ternate sudah ‘berpenyakit’ dan dibiarkan begitu saja.
Ia juga secara terang menyebut kalau Kepala Disperindag tahu betul permaianan lapak dagang yang diduga dilakukan oleh oknum di internal Disperindag sendiri.
“Tidak mungkin kepala dinas tidak tahu permainan di dalam. Mesti ada langkah tegas yang diambil seorang Kepala Disperindag berkaitan penataan pasar,” tukasnya.
Sementara itu, Kepala Disperindag Kota Ternate, Muhclis Djumadil, saat dikonfirmasi mengatakan dirinya sudah turun langsung ke lapangan untuk mengecek laporan pedagang, namun pihaknya tidak menemukan hal tersebut.
“Kalau memang laporan ada oknum, tolong jelaskan, siapa oknumnya. Sampaikan ke kami, tapi sampai hari ini kan tidak sampaikan, baru cuma kasih bunyi-bunyi,” ucap Muchlis, Senin, 29 Agustus 2022.
“Saya tanya langsung ke pedagang, berjualan ini dari mana, belinya di mana. Bahwa memang mereka (pedagang) beli dari dalam Pasar Barito, termasuk beli di Hi. Karim,” sambungnya.
Kendati demikian, Muchlis mengaku bahwa ia memang pernah mendengar informasi soal oknum-oknum yang menjadi bagian dari penataan pasar liar.
“Makanya saya mesti cari tahu itu secara diam-diam. Sampai saat ini saya belum dapat itu, tapi informasi (itu) ada,” pungkasnya.