Sula, HN – Pemerintah Daerah Kepulauan Sula, pada Selasa, 23 Agustus 2022, menggelar rapat koordinasi lintas sektor sekaligus pengukuhan Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) di Istana Daerah (Isda) Kepulauan Sula.

Pengukuhan TPPS tersebut diambil alih langsung oleh Wakil Gubernur Provinsi Maluku Utara, M. Al Yasin Ali, dan disaksikan Bupati Kepulauan Sula, Fifian Adeningsi Mus, serta unsur Forkopimda.

Bupati Fifian Adeningsi Mus dalam sambutannya mengatakan, dengan terbitnya Perpres Nomor 72 Tahun 2021 tentang penyelenggaraan percepatan penurunan stunting, maka permasalahan hambatnya tumbuh kembang anak yang berpengaruh pada perkembangan otak dan kecerdasan serta menurunkan produktivitas karena rentang terhadap penyakit dapat segera dituntaskan.

“Kabupaten Kepulauan Sula menempati posisi ketiga untuk penanganan stunting di Maluku Utara, untuk itu diharapkan tim ini miliki integritas yang tinggi dalam hal melakukan verifikasi dan validasi data stunting,” ucap Bupati.

Ia menjelaskan, fokus stunting ada di desa, maka penguatan sumberdaya seperti kader posyandu dan kader keluarga harus miliki kemampuan treatmen, monitoring, evaluasi sehingga bisa menekan angka prevalensi stunting di desa.

Di tempat yang sama, Wakil Gubernur Maluku Utara, M. Al Yasin Ali, menyampaikan untuk meningkatkan kualitas hidup manusia bangsa Indonesia, maka pemerintah memiliki program utama kesehatan, yaitu program Indonesia Sehat yang dikukuhkan dengan program sektoral lainnya.

“Ada pun sasaran dari program Indonesia Sehat adalah meningkatnya derajat kesehatan dan status gizi masyarakat melalui upaya kesehatan dan pemberdayaan masyarakat,” kata Al Yasin Ali.

Menurutnya, sebagaimana arahan Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 tentang percepatan penanganan stunting adalah dengan mendorong pemerintah daerah membentuk tim koordinasi percepatan penanganan stunting, baik tingkat provinsi, kabupaten/kota sampai ke desa dan kelurahan.

“Kemudian muatan kerangka investasi untuk memastikan konvergensi sampai ke tingkat keluarga dengan menggunakan pendekatan keluarga serta muatan kerangka penurunan stunting ini,” jelasnya.

Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *