Ternate, HN – Satpol PP Kota Ternate meminta Dinas Pemberdayaan Perlindungan Perempuan dan Anak (DP3A) agar lebih serius memberikan pembinaan kepada sejumlah anak yang tertangkap razia.

Kepala Satpol PP Kota Ternate, Fhandy Mahmud, mengatakan mestinya DP3A lebih serius menangani masalah anak-anak yang terkena razia.

“Jadi jangan hanya datang wawancara dan pendataan kemudian dibiarkan begitu saja. Karena yang kedapatan razia itu kebanyakan bukan orang dari luar,” kata Fhandy, Rabu, 10 Agustus 2022.

Ia menambahkan, DP3A juga harus berkoordinasi dengan kabupaten/kota lain, sehingga bisa memulangkan anak-anak yang berasal dari luar daerah ketika terkena razia.

“Kemarin pada saat razia dan kedapatan ada 12 orang, ada sebanyak 7 orang berasal dari luar Ternate,” katanya.

Sementara Kepala DP3A Kota Ternate, Marjorie S. Amal, mengatakan terkait masalah asusila dan pelaku yang sudah di atas 18 tahun, bukan lagi tanggung jawab pihaknya. Tapi, itu merupakan wilayah Dinas Sosial Ternate.

“Kita punya Pusat Pelayanan Keluarga (Puspaga), nanti setelah itu dibuat pembinaan, tapi bukan hanya DP3A saja,” ucap Marjorie.

Ia mengaku, kerja-kerja DP3A ini adalah kerja isu lintas sektor. Jadi masalah ini bukan hanya tanggung jawab pihak DP3A.

“Ini kerja kolaborasi, sehingga dinas seperti Dinsos dan Dinkes juga harus terlibat, bukan hanya kita saja,” pungkasnya.

Bagikan:

Iksan Muhamad

Reporter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *