
Ternate, HN – Jasad seorang warga asal Kelurahan Takome, Ternate, Maluku Utara, atas nama Farjan (15 tahun) yang diterkam buaya di Danau Tolire Besar akhirnya berhasil dievakuasi pada Kamis, 4 Agustus 2022, sekitar pukul 14.58 WIT.
Proses evakuasi jasad korban pun dilalui dengan kerja keras dan penuh rintangan. Hal itu karena kondisi dan medan evakuasinya sangat terjal dan berat.

Kondisi kemiringan Danau Tolire Besar serta ancaman buaya di sekitar jasad korban lah yang menjadi tantangan bagi Tim SAR dan warga dalam proses evakuasi.
Seorang warga yang ikut dalam evakuasi, Armin Amir, mengaku saat akan mengangkat jenazah sempat mengalami kendala karena kemiringan yang luar biasa. Mereka lalu menggunakan dahan dan seutas tali pohon yang ada sekitar danau untuk menarik jenazah.
“Torang (kami) basililoa (minta izin/doa) lalu posisi kaki jenazah yang awalnya sulit dijangkau menjadi mudah, karena ada dorongan air, basililoa lagi dan semakin dekat lalu ditarik hingga ke bibir danau,” kata Armin.
Tim SAR ini memang gabungan dari beberapa instansi dan warga. Pantauan halmaheranesia di lokasi, tim dibagi melalui beberapa bagian untuk turun ke tempat temuan jasad korban. Sebelumnya, identifikasi lokasi jasad ini menggunakan beberapa upaya, seperti drone atau pesawat nirawak dan ritual-ritual tertentu.
Ada sekitar empat bagian titik evakuasi, terhitung dari dataran yang rata ke bibir danau yang curam.
Pada bibir danau atau yang paling di bawah, terdapat lima warga yang memilih untuk turun mengambil jasad korban.
Mereka adalah Armin Amir, Ipul, Iksan, Fandi, dan Udi. Sementara pada bagian kedua lokasi evakuasi, sudah ditunggu Tim SAR untuk mengambil jasad korban. Saat jasad diambil, lantunan shalawat mengantarnya hingga ke tim yang sudah berada di titik kedua. Lalu selanjutnya, diangkat lagi ke titik ketiga, hingga sampai ke titik keempat.
Kepala Basarnas Ternate, Fatur Rahman, menjelaskan proses evakuasi memang mengalami kesulitan akibat medan dan buaya yang terus berada di dekat jasad korban.
“Evakuasi tadi berada pada ketinggian 200 meter, sehingga ada beberapa tahapan yang harus dilalui. Tahapan tersebut dari awal penarikan hingga titik terakhir,” ungkap Fatur.
Ia mengaku, belum ada pemetaan titik koordinat ditemukannya korban. Tetapi, terhitung dari lokasi awal hilangnya korban, maka bergeser sekitar 500 meter.
“Proses evakuasi korban tersebut memakan waktu sekitar 1,5 jam. Dengan sudah ditemukan korban tersebut maka kami nyatakan operasi pencarian ditutup,” jelasnya.
Sekadar diketahui, awal kejadian ini pada Selasa, 2 Agustus 2022, sekitar pukul 15.00 WIT korban bersama lima temannya pergi memancing di kawasan Danau Tolire Besar.
Namun, pada pukul 16.00 WIT korban berpindah dari pinggir danau ke atas pohon tumbang yang menjorok ke danau. Saat itu, tiba-tiba korban sudah diterkam buaya dan dibawa masuk ke dalam danau.
Kelima teman korban langsung naik ke atas dataran danau untuk melaporkan ke pihak berwajib dan keluarga.