Ternate, HN – Salah satu anggota tim seleksi Bawaslu Provinsi Maluku Utara, Nam Rumkel, angkat bicara soal walk out yang dilakukannya pada saat pleno penetapan enam calon anggota Bawaslu Maluku Utara yang lulus tes kesehatan dan tes wawancara pada Senin, 1 Agustus 2022.
Nam mengaku, ada ketidakwajaran pada hasil tes wawancara, sebab pada pemberian nilai, sejumlah calon anggota Bawaslu yang mengalami kendala saat tes justru mendapatkan nilai tertinggi.
“Kita bukan lihat hasil, tetapi proses yang dijalani. Kita ini tim jadi dalam kinerja harus komitmen dan punya integritas,” ungkap Nam, Selasa, 2 Agustus 2022.
la menjelaskan, pada pelaksanaan seleksi, ada beberapa hal yang dialami oleh sejumlah bakal calon, yakni kondisi kesehatan yang tidak stabil dan adanya ketidakmampuan menjawab pertanyaan dari salah satu tim pewawancara.
“Semua itu fakta yang terjadi pada saat tes wawancara,” tukasnya.
Ia menyebutkan, memang ada dugaan salah satu peserta seleksi calon anggota Bawaslu Maluku Utara atas nama AYN berafiliasi ke salah satu partai politik.
Hal itu, kata dia, dapat dilihat dari postingan AYN pada akun Facebook. Sehingga disepakati oleh Timsel, agar AYN menutup akun facebook tersebut sebelum pleno penetapan nama calon anggota Bawaslu Maluku Utara yang lulus tes kesehatan dan tes wawancara.
Bahkan, Nam juga meminta klarifikasi kepada Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) terkait beberapa peserta seleksi calon anggota Bawaslu Maluku Utara yang pernah diperiksa oleh DKPP.
Namun, hal itu tidak dilaksanakan karena menurut Ketua Tim Seleksi hal tersebut tidak perlu dilakukan, karena cukup dengan membaca putusan dari DKPP saja.
“Saya juga meminta klarifikasi kepada Kejaksaan Negeri Ternate terkait pengelolaan dana hibah oleh Bawaslu Kota Ternate, hal tersebut berhubungan dengan adanya dua orang Bawaslu Kota Ternate yang menjadi peserta seleksi calon anggota Bawaslu Provinsi Malut,” jelasnya.
Pengambilan keputusan, lanjut Nam, dalam menentukan nama peserta seleksi calon anggota Bawastu Maluku Utara yang lulus tes kesehatan dan tes wawancara diputuskan melalui one man one vote.
“Saya juga sudah menyampaikan laporan (masalah ini) di Ketua Bawaslu RI,” jelasnya.