Ternate, HN – Pencarian penumpang tenggelam kapal Cahaya Arafah di perairan Desa Tokaka, Kecamatan Gane Barat Utara, Halmahera Selatan, sempat tertunda lantaran ada insiden pelemparan batu ke kapal KN SAR 237 Pandudewanata.
Berdasarkan video berdurasi 2.51 menit yang beredar memperlihatkan adanya sejumlah warga dengan salah satu petugas bercakap perihal proses pencarian.
Warga awalnya meminta proses pencarian dilakukan dengan cara penyelaman dasar laut untuk memastikan adanya korban lain yang diduga tenggelam bersama bangkai kapal di perairan tersebut.
Namun, permintaan tersebut belum bisa dijalankan karena protap Tim SAR adalah melakukan evaluasi lokasi kedalaman laut sembari menunggu droping peralatan selam dari Bacan, Halmahera Selatan.
Namun, tiba-tiba warga mengamuk dan melempari kapal tersebut. Akibatnya, KN SAR 237 Pandudewanata terpaksa meninggalkan dermaga Desa Tokaka.
Kepala Basarnas Ternate, Fathur Rahman, mengatakan pihaknya tetap melakukan pencarian. Sebab, dirinya bersama jajaran juga sedang menuju ke lokasi tenggelamnya kapal dengan membawa alat Aua Eye, atau alat untuk mendeteksi keberadaan korban di dasar laut.
“Operasi tetap kita laksanakan, sampai saat ini Tim SAR Gabungan masih melakukan pencarian. Dari unit siaga SAR Bacan mempersiapkan peralatan berupa alat selam untuk dibawa ke lokasi. Situasi yang terjadi saat ini kondisi masyarakat yang belum sabar untuk kita lakukan penyelaman dikarenakan dari kami sedang menuju ke lokasi untuk membawa peralatan selam,” jelasnya.
Ia meminta warga maupun keluarga korban dapat menahan diri dan bersama-sama Basarnas dan Tim SAR Gabungan melakukan pencarian korban yang belum ditemukan tersebut.
“Kami harapkan keluarga korban kerja sama, mari kita sama-sama membantu mencari keluarga kita yang belum diketemukan,” pungkasnya.