
Ternate, HN – Sosiologi Festival (SocFest) II akan segera dilaksanakan pada 25 – 27 Juli 2022 mendatang di Ternate, Maluku Utara. Kegiatan ini mengusung tema ‘Sosiologi Kepulauan Halmahera’.
Alumni Sosiologi Universitas Muhammadiyah Maluku Utara (UMMU), Sarfan Tidore, mengatakan SocFest II bukan sekadar festival yang mengagendakan diskusi-diskusi seperti kegiatan kemahasiswaan pada umumnya.

“Tetapi ini bagian penting keberpihakan secara kultural di dalam pembacaan sosiologis masyarakat kepulauan,” ucap Sarfan, melalui siaran pers yang diterima halmaheranesia, Minggu, 17 Juli 2022.
Ia menjelaskan, perlunya menegaskan identitas dengan dasar kekayaan pengetahuan lokal. Melalui rangkaian kegiatan SocFest, pihaknya ingin mengajak warga maupun pemerintah meletakan basis kultural sebagai dasar kebijakan pembangunan.
“Kompleksitas perubahan saat ini sebetulnya membutuhkan analisis-analisis sosial-budaya, sehingga pembangunan masyarakat kita di kemudian hari mampu diterjemahkan sebagai upaya membangkitkan lagi nilai-nilai lokalitas yang beradab,” paparnya.
Menurutnya, SocFest juga ingin menegaskan ke pemerintah, jika kondisi lingkungan, ekonomi, politik, pendidikan saat ini membutuhkan kajian-kajian sosiologis.
“Selain itu, SocFest menyediakan ruang bagi pertumbuhan intelektual dan kreativitas anak-anak negeri dalam wujud lomba menulis dan melukis. Anak-anak SMA harus dibiasakan menulis dan melukis dalam rangka mereka harus bebas memahami dunianya sendiri. Nilai kebudayaan menjadi dasar dari seluruh proses pembacaan itu. Kita harus jujur, kalau kita sesungguhnya krisis dalam soal seperti ini,” jelasnya.
Ia berharap, kegiatan ini juga memberi dampak luas bagi perumusan kebijakan daerah dan dinamisasi masyarakat yang serba kompleks.
“Kehadiran teknologi komunikasi dan jaringan informasi ikut menjadi sorotan SocFest, serta kuliner lokal yang secara mendasar merupakan bagian integral dari seluruh proses pembentukan kewargaan sejak dahulu. Tema ‘Sosiologi Kepulauan Halmahera’ membingkai itu semua dengan pembacaan kami secara realistis,” kata Sarfan.
Selain itu, Ketua Program Studi Sosiologi UMMU, Amrul Djanna, mengungkapkan kegiatan ini merupakan kelanjutan dari SocFest I yang digelar di Benteng Oranje pada 25 – 27 Maret 2018.
Amrul menjelaskan, gagasan ini sebenarnya sudah mulai tercetus dari tahun 2015 oleh dosen-dosen sosiologi sebagai pemaknaan atas dibukanya Prodi Sosiologi pada 10 Juni 2003. Memasuki usianya yang ke-19 tahun, perkembangan Prodi Sosiologi UMMU masih belum banyak memberikan sumbangsih yang berarti bagi masyarakat Maluku Utara.
“Oleh karena itu dengan momentum SocFest II ini diharapkan memberikan konstribusi yang berarti bagi masyarakat,” ucapnya.
Selain itu, kata Amrul, SocFest II juga sebagai sarana memperkenalkan sosiologi pada publik sekaligus untuk menguatkan imajinasi sosiologi bagi mahasiswa, alumni, maupun pemerhati sosial.
“Sehingga nantinya diharapkan dapat merawat cara berpikir, bersikap dan bertingkah laku dalam bingkai kebersamaan atau bermasyarakat,” pungkasnya.