
Ternate, HN – Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Ternate pada Rabu, 29 Juni 2022, menggelar rapat koordinasi dengan sejumlah stakeholder untuk menjaga stabilitas harga dan ketersediaan pasokan pangan menjelang Iduladha 2022.
Wali Kota Ternate, M. Tauhid Soleman, mengatakan rapat koordinasi ini sangat penting dan strategis karena berkaitan dengan tugas dan fungsi pemerintah dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi, menekan inflasi, serta menyejahterakan masyarakat.

“Ketiganya saling berkolerasi, karena laju inflasi pertumbuhan ekonomi yang tinggi tetapi inflasi juga tinggi tidak membawa dampak terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat,” kata Tauhid.
Menurut Tauhid, berdasarkan pantauan lima tahun terakhir, setiap hari besar keagamaan, inflasi Kota Ternate selalu menunjukkan kenaikan. Umumnya terjadi peningkatan permintaan dan berpotensi memicu gejolak harga kebutuhan pokok di pasar.
“Fluktuasi harga yang terjadi tersebut umumnya disebabkan oleh keterbatasan pasokan dan permasalahan distribusi,” ungkapnya.
Ia meminta, agar dapat dicermati ketersediaan komoditas utama penyumbang inflasi, supaya tetap dalam jumlah yang cukup dan harga terjangkau pada fase menjelang hari raya Iduladha.
“Secara global terjadi tren kenaikan inflasi, baik di negara maju maupun berkembang. Di Amerika misalnya, inflasi tahunannya pada Mei 2022 mencetak inflasi tertinggi selama lebih dari 4 dekade, melesat ke level 8.6 persen,” paparnya.
Sehingga itu, kata dia, tekanan inflasi di Kota Ternate justru dipengaruhi dua faktor dominan, yakni faktor pemulihan daya beli dan peningkatan harga komoditas secara global.
“Kebijakan transisi menuju endemi juga akan menjadi faktor pendorong kenaikan beberapa komoditas pokok masyarakat, seiring peningkatan kebutuhan masyarakat serta peningkatan mobilitas masyarakat yang dapat mendorong inflasi keseluruhan tahun 2022 lebih tinggi dari sasran target inflasi,” jelasnya.
Tauhid berharap, pertemuan ini bisa menghasilkan langkah strategis dan kolaboratif yang konkret, segera bisa dilakukan dan tampak hasilnya dalam mendorong pertumbuhan ekonomi, meski di tengah tingginya tekanan eksternal.
Sementara Sekda Kota Terntae yang juga Ketua TPID Kota Ternate, Jusuf Sunya, mengatakan rakor TPID ini intens dilakukan dalam rangka pengendalian inflasi yang sangat berdampak terhadap daya saing dan pertumbuhan ekonomi.
“Jelang hari raya Iduladha, inflasi Kota Ternate selalu menunjukkan kenaikan yang biasanya terjadi peningkatan komoditas bahan pokok yang berimplikasi pada kelangkaan barang dan kenaikan harga,” ungkap Jusuf.
Menurutnya, ada beberapa hal yang dapat dilakukan Pemda untuk menjaga inflasi melalui implementasi strategi 4K, yakni keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi, dan komunikasi efektif.
Kebijakan pengendalian inflasi, kata dia, ke depan masih perlu upaya tambahan yang tidak hanya fokus pada stabilitas harga dan mendukung program pemulihan ekonomi.
“Pada Mei 2022, Kota Ternate mengalami inflasi sebesar 0.27 persen dengan indeks harga konsumen sebesar 108,66. TPID Kota Ternate akan terus meningkatkan koordinasi bersama stakeholder terkait melakukan pemantauan ketersediaan pasokan dan menjaga stabilitas harga bahan pangan secara berkesinambungan,” pungkasnya.