Ternate, HN – Pemerintah Kota Ternate akan melakukan penataan pusat kuliner di kawasan belakang Jatiland Mall Ternate. Para pedagang barito yang sudah berjualan di lokasi ini pun akan dipindahkan.

Kepala Bappelitbangda Kota Ternate, Rizal Marsaoly, mengatakan tahap perencanaan sudah mulai rampung dan setelah ini menunggu proses lelang fisik.

“Penataan belakang Jatiland Mall ini sangat penting karena kawasan ini sudah masuk penjualan para pedagang barito,” kata Rizal, Rabu, 29 Juni 2022.

Rizal menyebutkan, lokasi tersebut sudah tidak lagi higienis, maka pemerintah berupaya mengalokasikan anggaran dalam APBD tahun 2022 sebesar Rp 6 miliar untuk penataan area pusat kuliner ini.

“Penataan ini dimulai dari samping pelabuhan speedboat Ternate-Sidangoli, kemudian belakang Ditreskrimum Polda dan penataannya menghadap ke satu sisi, yakni ke laut,” katanya.

Sedangkan para pedagang di sepanjang trotoar lokasi ini akan dipindahkan ke sisi utara.

“Kita berupaya menyampaikan ke pihak manajemen Jatiland Mall untuk membuka sedikit lokasi sekitar enam meter, kemudian dibuat satu jalur masuk samping Jatiland Mall,” ungkapnya.

Ia mengaku, lokasi tersebut setelah ditata juga dijadikan Open Space atau pemanfaatan ruang terbuka untuk orang santai serta lokasi untuk kegiatan seni.

“Sehingga kita bisa berdayakan para pengamen yang bisa berada di situ,” tukasnya.

Rizal menambahkan, pemerintah kota juga sementara rapat bersama dengan pihak pedagang kuliner agar bisa dipindahkan sementara ke terminal, setelah itu akan dipindahkan lagi setelah pekerjaan penataan pusat kuliner sudah rampung.

“Saya yakin, para pedagang akan mau. Karena setelah mereka masuk, semua fasilitas telah disediakan, bahkan gerobak jualan pun telah disediakan Pemkot Ternate.”

Bahkan, kata Rizal, bukan hanya area belakang Jatiland Mall yang ditata, tapi lokasi pantai Falajawa juga sedikit diubah, sehingga terlihat rapi.

“Kita ubah sedikit di wilayah Pantai Falajawa. Tapi tetap bernuansa kota rempah. Karena di situ ada masjid, maka kita tata menjadi lokasi yang bereligi. Apalagi saat puasa area itu menjadi tempat jajanan orang-orang Ternate saat batal puasa,” pungkasnya.

Bagikan:

Iksan Muhamad

Reporter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *