Halut, HN – Asosiasi Nelayan Bagang Kawasan Kao, Halmahera Utara, Maluku Utara, meminta pemerintah daerah memperhatikan distribusi BBM subsidi untuk nelayan.
Hal itu mengemuka dalam rapat bersama Asosiasi Nelayan Bagang Kawasan Kao dengan Asisten Bupati Halmahera Utara, Bidang Perekonomian dan Pembangunan
, Yudhiahart Noya.
Koordinator Asosiasi Nelayan Bagang Kawasan Kao, Darianto Kadaria, menjelaskan bahwa saat ini harga BBM jenis pertamax sedang tinggi dan tidak ada pasokan BBM jenis pertalite bersubsidi untuk nelayan.
“Harga BBM jenis pertamax yang beredar di pasaran Kao-Malifut itu Rp 15.000 per liter, sementara pasokan subsidi jenis pertalite tidak tersedia untuk nelayan,” ucap Darianto, Selasa, 28 Juni 2022.
Ia mengatakan, pemerintah daerah harusnya serius menangani masalah kelangkaan BBM bersubsidi jenis pertalite di wilayah Kao dan Malifut.
Menanggapi itu, Asisten Bupati Halmahera Utara Bidang Perekonomian dan Pembangunan, Yudhiahart Noya, mengaku akan meminta pihak SPBN Halut agar segera menyiapkan kuota subsidi untuk nelayan bagang di kawasan Kao.
“Kami menerima dengan baik pihak Asosiasi Nelayan Bagang Kawasan Kao, untuk menyelesaikan persoalan, kami berkoordinasi dengan pihak SPBN untuk menyediakan 4 drum pertalite untuk setiap satu minggu,” ungkap Yudhiahart.
Ia berharap, agar nelayan Kao-Malifu-Kao Teluk untuk segera melakukakan pendataan kelompok, sebagai prasyarat pengajuan pembangunan SPBN.
“Saya berharap, bisa mendata jumlah keseluruhan kelompoknya, karena berpotensi akan dibangun SPBN untuk daerah itu, untuk bisa mengakomodir kepentingan BBM,” pungkasnya.
___
Reporter: Sahril Abdullah