Halbar, HN – Tim Peneliti Universitas Khairun (Unkhair), yakni sejarawan Irfan Ahmad dan antropolog Andi Sumar Karman, pada Senin, 20 Juni 2022, menemui ahli waris Kapita Banau di Desa Tuada, Kecamatan Jailolo, Halmahera Barat.
Pertemuan yang didampingi oleh Pengurus Yayasan Banau Institut ini dalam rangka persiapan Diskusi Terpumpun Sketsa Banau yang akan digelar oleh Pemerintah Daerah Halmahera Barat pada Selasa, 21 Juni 2022.
Sejarawan Unkhair, Irfan Ahmad, mengatakan pertemuan bersama ahli waris tersebut merupakan agenda penting untuk dilakukan, pasalnya sketsa seorang pejuang merupakan salah satu syarat mutlak untuk didorong sebagai pahlawan nasional.
Irfan mengatakan, dalam pertemuan yang berjalan kurang lebih tiga jam di rumah Abdul Gani Yunus, salah satu ahli waris Kapita Banau di Desa Tuada itu telah menghasilkan persetujuan tentang sketsa Kapita Banau yang dikantongi oleh Tim Peneliti Unkhair.
“Jadi sketsa itu salah satu syarat untuk mendorong seorang pejuang menjadi pahlawan nasional, oleh karena itu, pangakuan ahli waris tentang sketsa sangat penting dan hari ini alhamdulillah, pihak ahli waris telah menyetujui bahwa sketsa tersebut benar-benar mirip dengan wajah Kapita Banau,” ungkapnya.
Sementara itu, Andi Sumar Karman, mengatakan dalam pertemuan tersebut terdapat beberapa agenda yang telah dilakukan oleh tim peneliti, di antaranya permintaan persetujuan sketsa oleh ahli waris dan pendataan silsilah Kapita Banau.
“Jadi agenda kita hari ini adalah meminta persetujuan terkait sketsa Banau dan juga silsilah keluarganya,” ucap Andi Sumar.
Ia mengaku, dengan adanya pengakuan sketsa Banau oleh ahli waris dan pendataan silsilah Kapita Banau tersebut, pihaknya optimistis Banau bakal berhasil didorong sebagai pahlawan nasional.
“Kami yakin, insyaallah pengusulan Banau sebagai pahlawan nasional akan berhasil,” tandasnya.