
Ternate, HN – Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Maluku Utara, Abdullah Assagaf, mengatakan selain potensi perikanan tangkap yang besar, ada juga potensi budidaya perikanan yang sangat menjanjikan di Maluku Utara.
“Kita punya komoditi unggulan yang dikembangkan dan dikenal, di Wilayah Pengelolaan Perikanan (WPP) 715, yaitu jenis perikanan tangkap, tuna, tongkol, dan cakalang. Sementara di sektor perikanan budidaya itu udang vaname dan rumput laut,” kata Abdullah Assagaf, usai menghadiri Raker DPD HNSI Ternate, Selasa, 31 Mei 2022.
Ia menjelaskan, untuk pengembangan budidaya udang vaname berada di tiga lokasi, yakni Halmahera Selatan, Halmahera Barat, dan Kota Tidore Kepulauan.
Sedangkan rumput laut berlokasi di Kabupaten Pulau Morotai, Taliabu, Halmahera Selatan, dan Halmahera Barat.
“Kenapa kedua sektor ini yang kami kembangkan, karena untuk mengubah cara berpikir masyarakat Maluku Utara yang familier dengan penangkapan. Kita harus mengarah ke sektor budidaya, karena budidaya itu usaha yang pasti, kita bisa menghitung hasilnya,” ungkapnya.
Selain itu, ia juga menyoroti masalah maraknya ilegal fishing yang terjadi di perairan Maluku Utara.
Ia mengaku, pihaknya mendapat bantuan dari PSDKP satu unit kapal. Bantuan ini nantinya digunakan untuk dioperasikan mengawasi wilayah perairan Maluku Utara.
“Nanti kita perlu lakukan pembinaan agar mereka (pelaku ilegal fishing) tertib administrasi dan taat pada regulasi, saya juga merasa gaduh terhadap para nelayan dari beberapa daerah lainnya yang sering masuk melakukan penangkapan di wilayah perairan kita,” jelasnya.