Morotai, HN – Sejumlah sopir angkutan umum di Kabupaten Pulau Morotai, Maluku Utara, mengeluhkan tidak adanya penetapan tarif dari pemerintah daerah. Hal itu membuat mereka sering berkonflik dengan para penumpang.

Rio, salah satu sopir mengaku saat selesai mengantar penumpang, mereka sering memasang harga sesuai dengan kondisi harga BBM. Hal itu karena belum adanya tarif yang ditetapkan pemerintah daerah.

“BBM mahal, jadi kami minta ke penumpang lebih mahal dari saat bensin murah, tapi penumpang juga kadang melawan, mereka bayar tidak sesuai perhitungan kami. Tapi sering kita yang mengalah,” ucap Rio, Kamis, 26 Mei 2022.

Masalah ini juga berdampak sampai pada pendapatan para sopir yang ikut menurun.

“Sedangkan pendapatan per hari paling banyak Rp 300 ribu – Rp 400 ribu, kadang juga kurang dari itu. Terus setor ke majikan Rp 200 ribu, sisanya kami punya. Ini termasuk kecil,” kata Arif, sopir lainnya.

Kapala Dinas Perhubungan (Kadishub) Pulau Morotai, Julkifli Ibrahim, menegaskan dalam waktu dekat akan ada kebijakan soal ketetapan tarif untuk seluruh angkutan umum di Morotai.

“Jadi tinggal menunggu saja ketetapan tarif yang baru, termasuk bentor,” singkat Julkifli.

____
Reporter: Muhammad Ibrahim

Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *