
Ternate, HN – Kegiatan ‘Pendampingan Pengembangan dan Diversifikasi Produk Melalui Pelatihan Teknik Menenun dengan Menggunakan Gedogan dan Alat Tenun Bukan Mesin (ATBM)’ mendapat kunjungan dari PT Bank Artha Graha Internasional Tbk di Benteng Oranje, Jumat, 27 Mei 2022.
Ketua Dekranasda Kota Ternate, Marliza M. Tauhid, menyampaikan kegiatan pendampingan dan pelatihan tenun ini merupakan upaya yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Ternate bersama Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Ternate dalam rangka kembali menghidupkan tenun Tobeleu atau tenun Ternate yang sudah ada sejak dulu.
Marliza mengatakan, sekarang bisa dikatakan tenun khas Ternate itu hampir punah karena hanya menyisakan empat penenun.
“Jadi, Dana Alokasi Khusus (DAK) Non Fisik Kementerian Perindustrian RI Tahun 2022 ini dengan maksud agar kita bisa menemukan penenun-penenun baru. Karena yang menjadi kelemahan di lapangan, salah satu faktornya adalah kurangnya tenaga penenun. Yang ada hanya mereka berempat yang menekuni tenun ini selama bertahun-tahun,” kata Marliza.
Ia mengaku, melalui kegiatan yang dilakukan ini akan melibatkan anak-anak muda dari komunitas Jarkot serta beberapa ibu rumah tangga untuk ikut pelatihan selama tiga bulan supaya bisa menjadi mandiri dalam melanjutkan tenun khas Ternate ke depannya.
“Keinginan kita, kegiatan ini tidak hanya berjalan sampai di sini saja, tapi ada upaya melalu jejaring yang ada sehingga mereka ini akan terus mendapatkan pelatihan lanjutan,” ungkapnya.
Ia menjelaskan, kegiatan ini bisa diikuti oleh siapa saja yang ingin belajar menenun, karena akan didampingi dan diberikan pelatihan bagi yang mau terlibat menjadi penenun.
“Saya rasa sangat bisa jika ada yang ingin terlibat untuk belajar, tapi untuk sementara dalam kegiatan ini hanya 20 orang yang masuk dalam daftar Disperindag. Tapi saya berharap ke depannya kegiatan seperti ini akan terus dilaksanakan agar melahirkan penenun baru bagi generasi muda,” harapnya.
Sementara itu, Direktur Utama PT. Bank Artagraha Internasional Tbk, Christina Harapan, mengatakan kunjungannya ke Ternate ini untuk berkolaborasi dengan pemerintah kota untuk pembiayaan UMKM.
“Misalnya, di sini kita lihat ada beberapa pengrajin tenun khas Ternate, saya rasa ini sangat luar biasa. Karena zaman sekarang, susah lagi untuk temukan kerajinan seperti ini di lapangan,” katanya.
Ia menambahkan, setelah ini akan dilihat poin-poin mana yang nantinya akan dibuat kerja sama dengan Pemkot. Tentunya sebagai Bank swasta tidak bisa berjalan sendiri tanpa ada kolaborasi semua pihak.
“Intinya kita ingin berkolaborasi dengan Pemkot, bukan hanya di bidang tenun, tetapi juga kuliner dan lainnya yang sangat potensial untuk pemulihan ekonomi ke depan,” pungkasnya. (PN)