Ternate, HN – Tiba-tiba saja suasana malam hening. Suara perempuan muda itu perlahan membuat pendengar tenggelam dalam bait-bait puisi. Ivana Mutmainah Husen, namanya. Anak muda yang telah banyak menorehkan prestasi dalam dunia sastra.
Selasa malam, 26 April 2022, Ivana memang tengah tampil membaca puisi pada kegiatan pekan literasi Ternate Membaca ke-5 di kawasan Benteng Oranje, Kota Ternate, Maluku Utara.
Malam itu ternyata tengah berlangsung peluncuran buku antologi puisi ‘Jejak Maret: Kenangan dan Harapan‘. Sebuah buku yang ditulis Ivana bersama 17 penyair muda lainnya.
Suara Ivana terdengar menggetarkan sekaligus menghanyutkan, seperti di atas panggung opera. Diiringi instrumen, puisi-puisi yang dibacakan Ivana membuat wajah orang-orang yang hadir kala itu tampak takjub.
Bagi pelaku sastra di Kota Ternate, Ivana memang dikenal laiknya ‘perempuan puisi’, sebab ia seolah tak pernah gagal membacakan puisi.
Perempuan kelahiran Ternate, 10 Desember 2005 ini kepada halmaheranesia bercerita, sejak kecil memang hidup dan dibesarkan dalam lingkungan yang dekat dengan dunia sastra.
“Murni dorongan orang tua dan mulai mencintai (literasi/sastra) pas kelas 6 SD, sekitar tahun 2016. Pertama kali membaca puisi di Ternate Membaca juga, selanjutnya bergabung di teater Ayah Ari, Teater Anak Bangsa,” ucap Ivana.
Setelah dari itu, Ivana mulai kerap bergelut dalam aktivitas dan komunitas literasi. Salah satu komunitas yang dibuat Ivana bersama teman-temannya adalah Komunitas Lulobe.
Saat membentuk komunitas tersebut, ia tengah menjabat sebagai Ketua Osis SMP Islam 1 Kota Ternate periode 2018-2019.
“Alhamdulillah literasi Lulobe ini bertahan sampai sekarang dan bisa menerbitkan sebuah karya antologi puisi,” ungkap Ivana yang kini aktif sebagai pelajar kelas 2 di SMA ABBS Surakarta.
Anak dari Nurzannah Fadel dan Ifan Husen ini mengaku, komunitas Lulobe tidak hanya menghimpun para pelajar dari sekolah tempat Ivana menimba ilmu. Mereka yang ada di komunitas ini datang dari berbagai sekolah.
“Vana sempat tergabung dalam Forum Anak yang ada di Kota Ternate, karena di sana merupakan sebuah perkumpulan siswa dari berbagai sekolah, akhirnya memiliki relasi teman-teman yang ada dari berbagai sekolah,” tuturnya.
Ia mengaku, dari komunitas itulah, mereka mulai belajar banyak hal, dari teater hingga membaca puisi. Penganggum Sapardi Djoko Damono ini pun semakin mantap berkarya dan berhasil mencatatkan sejumlah prestasi.
Ia pernah mengikuti lomba bercerita rakyat tingkat nasional 2016, juara 3 story telling ASNC 2021 yang diselenggarakan oleh UIN Sunan Gunung Djati Bandung, dan juara 1 lomba baca puisi tingkat SMP se-Kota Ternate tahun 2017 yang dibuat oleh Sanggar Semut SMA 10.
“Vana juga pernah juara 3 lomba pidato bahasa Inggris tingkat SMP se-Kota Ternate 2017 yang dibuat Diknas Kota Ternate, serta juara 1 sastra lisan dolabololo 2019 tingkat SMP se-Kota Ternate,” ungkapnya.
“Vana juga ingin sekali menerbitkan kumpulan cerpen atau esai. Namun sebagai generasi Z harus berkolaborasi dan dapat aktif dalam literasi digital dengan memanfaatkan platform yang ada untuk belajar menulis,” sambungnya.
Kini, Ivana tak berhenti belajar. Ia ingin aktivitasnya menjadi motivasi bagi anak-anak muda lain di Ternate agar terus berkarya, terutama dalam dunia literasi. Ivana, anak muda ini, setidaknya telah membuktikan, api literasi itu tengah terus menyala–menerangi kota kecil ini.