Ternate, HN – Aksi unjuk rasa menolak kenaikan harga BBM di Kota Ternate, Maluku Utara, pada Senin, 11 April 2022, sempat ricuh.

Saat terjadi ricuh sekitar pukul 17.00, para mahasiswa dipukul mundur oleh petugas kepolisian. Ketika kejar-kejaran dengan massa aksi, enam mahasiswa akhirnya ditangkap dan diamankan pihak kepolisian.

Sebelumnya, kericuhan terjadi karena ada lemparan batu dan sejumlah potongan kayu yang diarahkan ke halaman kantor Wali Kota Ternate.

Pantauan halmaheranesia, aksi mahasiswa dari berbagai kampus tersebut dimulai sejak pukul 11.30 hingga menjelang berbuka puasa.

Aksi yang dilakukan oleh gabungan dari Komite BBM, BEM Unkhair Bersatu, BEM UMMU Bersatu, IAIN Ternate, dan Cipayung Plus itu sempat membuat akses jalan di depan kantor Wali Kota Ternate macet total.

Kapolres Kota Ternate, AKBP Andik Purnomo Sigit, saat dikonfirmasi usai aksi mengatakan, unjuk rasa mahasiswa hari ini berlangsung aman, tertib, dan damai. Walau ada sedikit gesekan antara kepolisian dan massa aksi, tapi bisa diamankan.

“Walaupun tadi ada provokasi dari oknum-oknum di massa aksi tapi alhamdulillah kita bisa amankan secara baik,” ungkapnya.

Ia mengatakan, usai ini, enam mahasiswa yang amankan akan diinterogasi dan didata kembali berdasarkan kesalahan yang dilakukan.

“Tapi kita akan lakukan yang terbaik untuk adik-adik mahasiswa,” ucapnya.

“Nanti kita data mereka. Kalau bisa kita bina mudah-mudahan mereka berubah supaya menjadi contoh kepada yang lain,” sambungnya.

Ia menambahkan, terkait BBM di tingkat pengecer, pihaknya akan memberikan tugas pada sejumlah Polsek untuk mengantisipasi adanya dugaan permainan harga.

“Nanti diminta kerja samanya kepada masyarakat. Sehingga kalau sampai ada yang melihat segera laporkan ke kita supaya kita tindaklanjuti sesuai dengan aturan yang berlaku,” tutupnya.

Bagikan:

Iksan Muhamad

Reporter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *