
Ternate, HN – Pemerintah Kota Ternate saat ini terus berupaya meningkatkan PAD, salah satunya dengan membuka lokasi jualan baru yang dikhususkan untuk berdagang selama bulan Ramadan saja.
Salah satu lokasi jualan tersebut berada tepat di depan masjid Kota Baru. Lokasi yang biasanya dimanfaatkan warga sebagai lapangan sepak bola itu ditempati pedagang busana muslim.
“Ini kita lakukan untuk menggenjot pendapatan selama bulan Ramadan,” kata Kepala Disperindag Kota Ternate, Hasyim Yusup, Kamis, 7 April 2022.
Hasyim menyebut, lokasi yang ditempati pedagang musiman tersebut akan ditagih retribusi.
“Mereka yang berjualan itu ditagih retribusi,” ungkapnya.
Ia mengaku, sesuai dengan data yang dikantongi Disperindag, bahwa capaian retribusi pasar grosir dan pertokoan yang ditagih sampai 31 Maret 2022 sebesar Rp 3.184.408.367 atau 25,45 persen dari target dalam APBD sebesar Rp 12.512.531.191.
“Ini karena kita terus berupaya untuk menggenjot retribusi dan besaran yang kita tagih itu sesuai dengan perda,” jelasnya.
Ia memastikan, Ramadan kali ini capaian PAD akan meningkat, karena pedagang yang menempati kawasan pasar, baik di Kota Baru, Bastiong, Dufa-Dufa, dan kawasan Gamalama tetap ditagih retribusi.
Sementara itu, lokasi seperti parkiran Masjid Al-Munawar dan gedung Dhuafa Center sudah tidak diperkenankan untuk dijadikan tempat berjualan.
“Lokasi itu sudah dilarang, jadi pedagang tidak diizinkan berjualan, kalau ada yang berjualan kita bongkar,” tegasnya.