Ternate, HN – Ikatan Solidaritas Sopir Angkutan Penumpang (ISSAP) Kota Ternate, pada Senin, 28 Maret 2022 menggelar aksi mogok beroperasi karena menuntut kenaikan tarif angkutan penumpang.
Sebelumnya, pihak ISSAP telah melakukan pertemuan bersama Komisi I DPRD Kota Ternate dan Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Ternate.
Koordinator ISSAP, Muhammad Ely, mengatakan apa yang menjadi kesepakatan di DPRD adalah menjadi pegangan ISSAP hingga saat ini.
“Pada saat itu kita minta kenaikan tarif, karena dari lurah-lurah, ketua-ketua BEM, Sekda, Kabag Hukum, Kabag Ekonomi sudah setujui,” katanya.
“Kalau tidak ada informasi dari pemerintah maka kami bikin gerakan, nah ini terjadi tadi, agar mereka bergerak. Karena hanya dengan ini yang bisa kami buat,” sambungnya.
Ia mengaku, setelah aksi mogok, pihak pemerintah kota berjanji segera mengeluarkan SK kenaikan tarif.
Sementara itu, Kepala Bidang Lalu Lintas Dishub Kota Ternate, Fachrul Rozy, mengatakan tuntutan ini sebelumnya sudah dibicarakan di DPRD.
“Sebenarnya dari Dishub hari ini distribusi mengenai pelaksanaan rapat penentuan tarif, cuma karena sudah didahulukan dari teman-teman sopir lewat gerakan ini,” jelas Rozy.
Ia mengatakan, Selasa besok akan diadakan rapat penentuan tarif, sehingga dari rapat tersebut ada berita acara persetujuan kenaikan tarif yang diikuti dengan SK dari Wali Kota Ternate, M. Tauhid Soleman.
Ia juga memaklumi bahwa awalnya penentuan tarif didasarkan atas harga BBM premium. Namun, sekarang ini BBM premium sudah tidak lagi ada di SPBU.
“Maka wajar dari teman-teman sopir menuntut kenaikan tarif untuk pengguna jasa penumpang angkutan umum,” katanya.
Menurutnya, setuju atau tidaknya permintaan dari ISSAP sebesar 50 persen itu akan dilihat dari rapat pada Selasa besok. Pihaknya mengaku tidak hanya melihat dari tuntutan sopir, melainkan dilihat juga dari pengguna jasa angkutan umum.
“Mungkin besok juga ada dari pihak-pihak kelurahan yang dilewati sopir angkutan umum, seperti Jambula, Sulamadaha, dan lain-lain yang dilibatkan,” ungkapnya.