Sula, HN – Penggunaan sampah plastik memang semakin mengkhawatirkan. Hal itu tentu membutuhkan perhatian serius, terutama upaya untuk menekan tingkat penggunaan maupun kesadaran menggunakannya.

Salah satu cara unik pun dilakukan Panitia Festival Tanjung Waka bersama warga dan perangkat desa se-Kepulauan Sula. Mereka secara gotong-royong membuat ‘Terowongan Sampah’.

Proses pekerjaan Terowongan Sampah di Kepulauan Sula. Foto (@festival.tanjungwaka)

Melalui akun Instagram @festival.tanjungwaka, Ketua Apdesi Kepulauan Sula, Sirajudin Umasangaji, menyatakan bersama 78 kepala desa se-Kepulauan Sula dengan panitia serta warga terlibat menyusekseskan pekerjaan Terowongan Sampah.

“Pekerjaan Terowongan Sampah ini menggunakan 2 ton sampah, dari bekas kemasan air mineral, kaleng bekas minuman bersoda, dan botol-botol plastik lainnya,” ucap Sirajudin, melalui postingan tersebut, pada awal Maret 2022.

Sampah-sampah ini dikumpulkan di Kota Sanana dan sepanjang pantai Pulau Sanana. Terowongan ini memanjang sekitar 50 meter dan berada tepat di kawasan Festival Tanjung Waka.

Festival Tanjung Waka yang dilaksanakan pada 26-29 Maret 2022 ini juga menyajikan sejumlah kegiatan, seperti Expo UMKM, Sula Historical Camping, Bena Sepeda 60 Km, hingga transplantasi terumbu karang.

Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *