Halbar, HN – Bupati Halmahera Barat, Maluku Utara, James Uang, secara resmi menutup kegiatan Musrenbang Pertanian Maluku Utara di Pantai Lapasi, Desa Lako Akelamo, Kecamatan Sahu, Kamis, 10 Maret 2022.

James Uang dalam sambutannya mengatakan, selaku kepala daerah sangat mengapresiasi atas dipilihnya Halmahera Barat sebagai tempat pelaksanaan Musrenbang Pertanian.

Ia menjelaskan, kegiatan ini tentu memberikan kontribusi karena sektor pertanian memiliki peran penting dalam meningkatkan kesejahteraan para petani.

“Karena sektor pertanian memiliki peranan strategis terutama sebagai penyedia pangan rakyat dan juga sebagai pendorong pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan petani,” kata James.

Ia menambahkan, untuk dapat memberikan arah bagi terciptanya sebuah kondisi yang ideal dalam pelaksanaan pembangunan di sektor pertanian, tentunya memerlukan visi yang jelas dan logis dengan didasarkan pada kondisi serta potensi daerah.

“Kegiatan yang dilaksanakan selama kurang lebih tiga hari ini sangatlah positif dengan demikian saya berharap dapat mewujudkan sinergitas pelaksanaan program dan kegiatan bidang pertanian di tahun mendatang,” ujarnya.

Ia juga meminta setelah penutupan kegiatan Musrenbang ini bisa melahirkan ide-ide yang konstruktif sebagai upaya untuk menyamakan persepsi.

“Selain itu, selanjutnya untuk meningkatkan langkah nyata yang muaranya adalah konsep pengembangan pembangunan sektor pertanian yang lebih baik di masa mendatang,” tandasnya.

Sementara itu, Plt Kepala Dinas Pertanian Maluku Utara, Nurjana Ali, mengucapkan terima kasih atas dukungan dan partisipasi serta fasilitas yang diberikan oleh Pemda Halbar, sehingga pelaksanaan Musrenbang Pertanian dapat berjalan dengan baik.

“Syukur alhamdulillah, selama tiga hari pelaksanaan Musrenbang Pertanian di Halmahera Barat dapat berjalan dengan lancar,” ungkap Nurjana.

Ia memaparkan, melalui kegiatan ini, tahun 2022 seluruh komoditi hampir di setiap kabupaten/kota telah diakselerasi dengan pertanian yang ada di Provinsi Maluku Utara.

“Sekarang tinggal kita melanjutkan bagaimana pengembangan komoditi, merehabilitasi tanah yang sudah tidak produktif agar dapat dilaksanakan untuk tanaman-tanaman yang ada di 10 kabupaten kota,” jelasnya.

Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *