
Ternate, HN – Warga Kota Ternate, Maluku Utara, sepertinya masih harus terus bersabar atas kelangkaan minyak goreng. Hal itu karena hingga masuk 1 Maret 2022, stok minyak goreng belum juga tiba di Ternate.
Bihar Groceries Hypermart, Bayu, mengatakan permintaan 2.000 karton minyak goreng yang disebut pemerintah kota akan masuk di Ternate pada 25 Februari 2022 lalu, belum bisa dipastikan kapan tiba. Pihaknya sendiri masih menunggu kontainer yang membawa stok minyak goreng tersebut.

“Sehingga menjadi kendala bagi kami, karena belum bisa pastikan. Sebab pengambilan minyak itu dari Surabaya dan belum tahu kedatangannya kapan,” kata Bayu.
“Jadi sebanyak 2.000 karton minyak goreng itu permintaan dari kami, bukan pemerintah, yang jelas tidak bisa dipastikan karena dikirim dari sana,” sambungnya.
Sementara itu, Kepala Disperindag Kota Ternate, Hasyim Yusuf, mengatakan saat sidak Wali Kota Ternate, M. Tauhid Soleman, pada 24 Februari 2022 lalu, ia masih berada di luar daerah. Ia juga belum menerima laporan terkait hasil sidak tersebut.
Kendati begitu, ia mengaku beberapa waktu lalu sudah melakukan pengawasan di lapangan dan ditemukan pedagang menjual minyak goreng sesuai dengan harga yang sudah ditetapkan, yakni Rp14.000. Sementara minyak kemasan sederhana Rp13.500, dan minyak curah Rp11.500.
“Yang penting kebutuhan minyak goreng di Ternate ini ada dan standar harga tetap Rp 14.000,” ucap Hasyim.
Ia menyebutkan, stok minyak goreng pun sudah mulai masuk dan diupayakan memasuki bulan suci Ramadan, stok minyak goreng tetap tersedia dengan harga yang sudah ditetapkan.
“Stok sebanyak 2.000 karton minyak goreng itu permintaan dari distributor, bukan pemerintah. Sebab mereka yang menyatakan. Meskipun distributor yang kasih masukan, kadang-kadang produksi minyak kelapa di pabrik-pabrik di sana juga terkendala, sehingga semua distributor di 10 kabupaten Kota Maluku Utara sempat kewalahan mendapat kiriman kurang lancar,” jelasnya.