Ternate, HN – Kepala Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Maluku Utara, Adnan Wimbyarto, menyatakan pertumbuhan ekonomi yang kuat di tahun 2021 memberikan sinyal positif untuk tahun 2022.
“Keberlanjutan trend pemulihan ekonomi Indonesia maupun pelaksanaan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) melalui berbagai program perlindungan sosial berdampak positif terhadap tingkat kesejahteraan masyarakat,” kata Adnan Wimbyarto, saat menggelar pertemuan dengan insan pers, Kamis, 24 Februari 2022.
“Setelah melewati puncak gelombang COVID-19 Delta, ekonomi mengalami penguatan di berbagai indikator,” sambungnya.
Ia menjelaskan, dari data yang dikeluarkan oleh Kementerian Keuangan tiga hari yang lalu, proyeksi pertumbuhan ekonomi Kuartal I 2022 berada pada kisaran 4,5-5,2 persen dan untuk tahunan diproyeksikan tumbuh pada kisaran 4,8-5,5 persen.
“Di Maluku Utara pertumbuhan ekonomi mampu tumbuh sebesar 16,4 persen jauh di atas pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 3,69 persen. Indikator Nilai Tukar Nelayan (NTN) mencapai 107,05 persen dan Nilai Tukar Petani (NTP) sebesar 105,94 persen,” katanya.
Ia mengatakan, angka ini berada di atas level optimis yang tentu saja capaian ini tidak terlepas dari instrumen APBN dan APBD dalam mengintervensi program dan kegiatan ekonomi masyarakat, sehingga mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
“Bulan Januari, APBN melanjutkan kinerja yang baik. Kinerja pendapatan wilayah Maluku Utara sampai dengan Januari 2022 mengalami kenaikan 14,1 persen dibandingkan tahun 2021,” ungkapnya.
Penerimaan pajak, kata dia, sampai dengan 31 Januari 2022 mencapai Rp 127,45 miliar, realisasi penerimaan dari bea cukai sebesar Rp 24,48 miliar, dan realisasi penerimaan PNBP dan hibah sebesar Rp12,72 miliar.
“Dari sisi belanja APBN, realisasi belanja negara sampai dengan akhir Januari 2022 di Provinsi Maluku Utara mencapai Rp1,07 triliun atau 7,86 persen dari targetnya,” paparnya.
Ia mengaku, angka ini jauh di atas realisasi nasional yang baru mencapai 4,7 persen target APBN. Sementara realisasi transfer ke daerah di Maluku Utara sampai dengan 31 Januari 2022 sebesar Rp939,57 miliar atau 99,14 persen dari total pendapatan APBD.
“Besarnya realisasi transfer ke daerah di bulan Januari menunjukkan bahwa pemerintah daerah masih bergantung pada pendanaan pemerintah pusat,” ucapnya.
Ia menambahkan, pihaknya tetap optimis pemulihan ekonomi di tahun 2022 tetap terjaga, didukung kinerja APBN di awal tahun yang cukup bagus.
“Kita berharap kerja keras APBN dapat terus berperan secara optimal, sehingga arah kebijakan ekonomi dapat tercapai dan tetap sejalan dengan upaya konsolidasi fiskal di tahun 2023,” pungkasnya.
Sekadar diketahui, dalam pertemuan dengan insan pers ini, hadir juga Kepala KPP Ternate Herry Wirawan, Kepala KPP Tobelo Helmy Afrul, Kepala KPPBC Ternate Shinta Dewi Arini, Kepala KPPN Ternate Rochmad Arif Tri Setiawan, Kepala KPPN Tobelo Muhammad Afifudin Ikhsan, dan Kepala KPKNL Ternate Achmakrishna Himawan.