Ternate, HN – Komunitas Eco Enzyme Maluku Utara akhirnya resmi dibentuk pada Sabtu, 5 Februari 2022 dengan melibatkan berbagai kalangan, baik dari DLH Kota Ternate, praktisi, mahasiswa, serta ibu rumah tangga.

Inisiator Komunitas Eco Enzyme Maluku Utara, Ishak Nasir, mengatakan komunitas ini didirikan sebagai bentuk pemberian solusi tentang pemanfaatan limbah organik, terutama buah dan sayur yang selama ini banyak berakhir di TPA Takome tanpa ada pengolahan apapun.

“Pada pertemuan kali ini agendanya adalah curhat gagasan tentang Eco Enzyme sekaligus praktik langsung pembuatan eco enzyme,” kata Ishak.

Ia mengatakan, Komunitas Eco Enzyme akan bekerja sama dengan semua stakeholder di Provinsi Maluku Utara untuk memperluas eco enzyme dalam bentuk sosialisasi kepada masyarakat.

“Komunitas Eco Enzyme Maluku Utara dalam waktu dekat akan fokus pada pembersihan serta upaya meningkatkan kualitas sumber-sumber air di Kota Ternate seperti Danau Ngade, Danau Tolire Kecil, Mata Air Ake Santosa, dengan cara menebarkan cairan eco enzyme ke dalam danau. Selain itu akan dibuka sekretariat Komunitas Eco Enzyme sebagai pusat interaksi bagi masyarakat yang ingin belajar dan praktek pembuatan eco enzyme,” jelasnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Ternate, M. Syarif Tjan, mengatakan pihaknya membantu mendorong Eco Enzyme agar menjadi komunitas skala besar dengan melibatkan semua masyarakat, terutama para ibu rumah tangga.

“Eco enzyme ini memiliki cukup banyak manfaat. Selain untuk menjernihkan air, juga untuk menyuburkan tanaman,” ucap Syarif.

“Saat ini produksi sampah organik sudah mencapai 80 persen dari total jumlah sampah yang dihasilkan di Kota Ternate 100 ton per hari. Jadi ada 80 ton sampah organik yang semuanya dibuang ke TPA Takome. Saya yakin dengan hadirnya Komunitas Eco Enzyme, produksi sampah oganik bisa kita kurangi sejak dari sumbernya,” sambungnya.

Ia menambahkan, untuk mendukung program prioritas Wali Kota Ternate tentang masalah sampah, tahap awal Komunitas Eco Enzyme dan DLH akan fokus pada penanganan sampah di wilayah Pasar Higienis.

“Iya, kita akan siapkan lahan di sekitar Pasar Higienis dan juga di semua pasar yang ada di Kota Ternate untuk dipasang instalasi pembuatan cairan eco enzyme sebagai salah satu inovasi dalam mengurangi sampah pasar, terutama sisa sayuran dan kulit buah-buahan. Intinya DLH dukung full atas lahirnya Komunitas Eco Enzyme Maluku Utara,” pungkasnya.

Bagikan:

Iksan Muhamad

Reporter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *