
Ternate, HN – Organisasi Gerakan Mahasiswa Pemerhati Sosial (Gamhas) Maluku Utara akan menanam 2.000 bibit mangrove di sejumlah titik pesisir di wilayah Kota Ternate.
Komite Gamhas, Nursin Gusao, mengungkapkan menjelang Hari Jadi (Hajad) Gamhas yang ke-19, mereka menyiapkan bibit mangrove untuk ditanam di beberapa titik pesisir Ternate.
“Di hari ulang tahun organisasi kami yang ke-19 ini kami akan menanam bibit mangrove di pesisir Ternate. Hal ini sebagai upaya untuk memulihkan kondisi ekosistem yang sudah mulai rusak akibat pembangunan yang masif,” ucap Nursin.
Ia mengatakan, penanaman mangrove ini juga sebagai respons atas beberapa pesisir yang mulai terancam abrasi.
“Di beberapa tempat sudah terancam abrasi, sehingga itu kami berinisiatif memanfaatkan lahan di area pemecah ombak untuk ditanam lagi bibit mangrove, seperti yang dilakukan beberapa komunitas pecinta lingkungan lainnya,” ungkapnya.
Ia menjelaskan, ekosistem pesisir Ternate saat ini memang sudah berada pada kondisi yang kritis. Masifnya pembangunan di wilayah pantai seperti reklamasi memberikan dampak langsung terhadap lingkungan.
“Seperti yang kita ketahui, dulu di pesisir Mangga Dua itu ada sekitar 2,8 hektar mangrove, tapi hilang karena ditebang untuk reklamasi. Sementara di Kalumata, ada 30 persen ekosistem terumbu karang yang hilang karena proyek penimbunan atau reklamasi juga,” katanya.
“Hilangnya ekosistem ini berdampak secara sistemik terhadap semua lapis kehidupan, baik masyarakat pesisir maupun penerima manfaat lainnya,” jelas Nursin.