Ternate, HN – Para pedagang dan sejumlah mahasiswa serta pemuda yang menamakan diri Aliansi Suara Rakyat Kota Ternate (ASRKT) Kamis, 9 September 2021, kembali mendatangi kantor wali kota. Mereka membawa sejumlah tuntutan sambil menghamburkan sayur di halaman kantor wali kota.
Ada beberapa tuntutan yang disampaikan massa aksi, yakni penataan pasar, pungutan liar (pungli) di pasar, pembangunan dermaga Sulamadaha-Hiri, pembangunan Pertashop di Jambula, dan masalah air bersih.
Koordinator aksi, Arsaly Ojat, mengungkapkan penataan pasar di wilayah Ternate belum menunjukkan filosofi hidup masyarakat Ternate. Artinya, belum ramah terhadap para pedagang.
“Bukan hanya itu, masalah dermaga Sulamadaha-Hiri juga tidak kunjung selesai, padahal massa aksi hearing (masalah dermaga) sudah kurang lebih 14 kali hingga hari ini. Terakhir di bulan Agustus 2020,” ungkap Arsaly.
Ia mengatakan, ada juga masalah Pertashop di Kelurahan Jambula. Warga sekitar proyek Pertashop juga meminta perhatian pemerintah kota.
Wakil Wali Kota Ternate, Jasri Usman, saat menanggapi tuntutan massa aksi mengungkapkan terkait masalah pasar ia harus berdiskusi dengan Wali Kota, M Tauhid Soleman terlebih dahulu.
“Saya ingin juga bagaimana bapa-bapa dan ibu di pasar bisa berjualan dengan rapi dengan baik, karena kita juga semua ini juga mencari rezeki,” jelas Jasri.
Sementara itu, Sekretaris Dinas PUPR Kota Ternate, Bambang Marajabesy, mengatakan proses pembangunan pemecah ombak dermaga Pulau Hiri sudah sampai pada tahap pelelangan dokumen perencanaan dengan nilai Rp 100 juta.
“Boleh bapa-bapa dan ibu-ibu cek langsung di LPSE, proyek tersebut sudah naik tender. Sehingga pada September ini, kita bakal selesaikan untuk proses dokumennya,” jelasnya.
Ia mengaku, untuk pembangunan fisiknya akan memulai pada Oktober mendatang. Sehingga pihaknya akan memaksimalkan di tiga bulan terakhir ini sebelum masuk pada Desember nanti.
“Jadi proyek pemecah ombak ini dengan pagu di APBD 2020 Rp 1,2 miliar ini belum bisa dimaksimalkan untuk diselesaikan tahun ini, sehingga pada tahun depan di APBD berikut akan diusulkan kembali penambahan anggaran proyek. Intinya proyek ini akan rampung pada 2022,” pungkasnya.