Sula, HN – Pelayanan medis di Kabupaten Kepulauan Sula, Maluku Utara, dikeluhkan warga usai seorang pasien Covid-19 meninggal dunia karena diduga ketiadaan tabung oksigen.

Salah satu Dokter di RSUD Sanana, dr Jogowiso Pulukadang, mengungkapkan bahwa pasien tersebut dijemput dengan protokol kesehatan.

“Jadi semua pasien yang datang dengan kondisi apapun itu kita lakukan pelayanan sesuai prosedur,” ungkapnya, Rabu, 30 Juni 2021.

Ia mengatakan, saat tiba di Sanana, kondisi pasien sudah arrest (henti jantung), sehingga pihaknya hanya melakukan resusitasi dasar.

“Seharusnya yang kita lakukan itu CPR (cardiopulmonary resuscitation). Itu dilakukan resusitasi jantung paru. Cuman karena memang rekomendasi yang kita terima dari pusat bahwa untuk pasien-pasien dengan kondisi terminal seperti ini, ya kita tidak bisa lakukan CPR lagi karena memang itu sangat beresiko bagi kita tenaga medis,” ujarnya.

Ia menjelaskan, pasien saat masuk ke RSUD, sudah dalam kondisi tidak bernapas dan jantungnya tidak berdetak, sehingga kebutuhan oksigen tidak memungkinkan lagi untuk dilakukan.

“Jadi yang kita lakukan itu pompa jantung, cuman memang untuk pompa jantung dalam kondisi seperti itu dengan pasien positif (Covid-19) itu sangat beresiko,” jelasnya.

Pelayanan dokter dan medis di RSUD Sanana, kata dia, sudah dilaksanakan sangat maksimal untuk menyelamatkan pasien tersebut.

“Hanya saja Allah SWT berkehendak lain, sehingga kami dari pihak RSUD meminta maaf karena kami tidak dapat menjawab keinginan serta harapan keluarga pasien,” pungkasnya.

Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *