Ternate, HN – Gerakan Mahasiswa Pemerhati Sosial (Gamhas), Kamis, 1 April 2021 menggelar aksi kampanye di sejumlah titik di Kota Ternate, Maluku Utara.
Aksi kampanye yang bertajuk ‘Maluku Utara Krisis Lingkungan’ itu berlangsung sejak pukul 08.00 WIT hingga 11.00 WIT.
Dalam aksi ini, masa tampak membawa sejumlah atribut yang berisikan sikap atau tuntutan soal masalah lingkungan di Maluku Utara.
Koordinator aksi, Faisal, kepada halmaheranesia, mengatakan kampanye hari ini merupakan bentuk kepedulian terhadap persoalan lingkungan di Maluku Utara.
“Seperti dilansir dari beberapa media di Maluku Utara, saat ini Maluku Utara telah mengantongi ratusan Izin Usaha Pertambangan (IUP). Adanya ratusan izin tersebut menjadi ancaman besar bagi ekosistem lingkungan kita di masa depan,” ungkap Faisal.
Ia mengatakan, apabila lingkungan perairan juga terkena dampak dari eksploitasi, maka akan sangat memengaruhi pendapatan ekonomi nelayan. Selain itu, lahan produksi petani juga akan semakin kecil akibat alih fungsi lahan yang terus membesar.
“Belum lagi persoalan reklamasi pantai di wilayah pesisir di Kota Ternate, yang mengalami pengikisan garis pantai, seperti yang telah kita lihat di sejumlah kelurahan,” jelasnya.
Ia menambahkan, hutan Halmahera juga saat ini harus mendapat perhatian penuh dari semua pihak dari ancaman investasi berskala besar.
“Karena di hutan Halmahera masih banyak terdapat hewan endemik yang perlu dijaga. Kalau sampai tutupan hutan hilang, maka hewan-hewan endemik juga akan kehilangan tempat tinggal,” pungkas Faisal.