Ternate, HN – Forum Pelajar Mahasiswa Bacan Timur Tengah (Forpmabatte) pada Sabtu 9 Januari 2021 menggelar Musyawarah ke-I di Aula Man Model Ternate.
Sesepuh Dr Salman Hi Ahmad, mengatakan, organisasi ini nantinya menjadi wadah bersama dalam menyelesaikan masalah masyarakat, khususnya di Halmahera Selatan.
“Mahasiswa dan pelajar di Halmahera Selatan memiliki semangat belajar yang tinggi, banyak yang cerdas juga, hanya saja kelemahannya adalah tidak ada wadah pemersatu atau solidaritasnya masih lemah. Akhirnya, walaupun banyak generasi yang cerdas tapi saling terpisah karna tidak bersatu,” ucapnya.
Pendiri Forpmabatte Yusran S Sangaji mengungkapkan, organisasi dibentuk karena ingin menyelamatkan pikiran-pikiran kritis mahasiswa Halmahera Selatan.
“Khususnya dari pikiran pragmatis dan fanatik politis. Pikiran itu telah menjadi dogma di setiap generasi yang tidak bisa dihilangkan hingga kini. Akhirnya wadah Forpmabatte menjadi alternatif dalam prmbelajaran yang kritis,” jelas Yusran.
Yusran mengatakan, organisasi ini bertujuan untuk menjunjung tinggi solidaritas antar sesama dan penyatuan pikiran baik politik, agama, ras, suku dan budaya antarmasyarakat.
“Karena generasi Halmahera Selatan sangatlah banyak dan harus diselamatkan lewat cara berpikir yang kritis agar terhindar dari konsep pragmatis,” ungkapnya.
Sementara itu, Ketua Panitia Musyawarah ke-I Forpmabatte Astuti Saman berharap, kegiatan ini berjalan dengan baik, agar menjadi ruang proses bagi generasi yang ada di Halmahera Selatan, khususnya Bacan Timur Tenggah.
“Forpmabatte menjadi marwah dialektika dan menjadikannya sebagai wadah yang menjunjung tinggi solidaritas dan perempuan, kiranya perempuan harus lebih giat belajar dan berjuang lewat wadah ini. Walaupun ini adalah perdana, tapi harus memiliki orientasi yang lebih maju agar menjadi ruang proses dan belajar bagi kita semua,” pungkas Tuti, sapaan akrab Astuti Saman.