Ternate, HN – Penulis buku ‘Menggugat Negara Maritim’ Dr Muhlis Hafel kepada sejumlah wartawan mengatakan, kasus illegal fishing masih marak terjadi di Maluku Utara.
“Saat ini kita di Maluku Utara sebagai provinsi kepulauan khususnya di Pulau Morotai dengan sektor perikanan tangkap yang cukup berpotensi namun praktek illegal fishing itu masih terus terjadi,” ucap Muhlis, usai peluncuran bukunya di Sahid Bela Hotel, Rabu 5 Januari 2021.
Muhlis mengatakan, seperti yang terdapat dalam bukunya itu, letak geografis yang sangat strategis membuat Morotai kerap jadi sasaran kejahatan terutama di sektor kelautan dan perikanan.
“Karena letaknya strategis, maka tidak dapat dipungkiri bahwa aktivitas illegal fishing nelayan asing dapat mengganggu aktivitas warga di wilayah pesisir terutama nelayan,” jelasnya.
Menurut dia, potensi maritim di Maluku Utara harus dikawal dan dikelola dengan baik. Karena laut adalah jati diri sebagai bangsa bahari.
“Pemerintah di daerah terkait masalah-masalah yang berkaitan dengan laut dan potensi sumberdaya yang terkandung di dalamnya mesti kembali diperkuat dengan kebijakan,” ungkapnya.
“Coba kita lihat persoalan di laut Natuna, nelayan dengan kapal yang berbendera Thailand itu terus berada di laut kita, untuk melakukan penangkapan ikan secara ilegal, nah di mana kebijakan maritim kita bahwa kita sebagai negara maritim, seharusnya kita turut mengawal masalah seperti itu,” pungkasnya.