Ternate, HN – Aksi unjuk rasa mahasiswa dari berbagai organisasi dan kampus di Ternate, pada Kamis (29/10) di depan Polres Ternate dibubarkan secara paksa oleh pihak kepolisian.
Aksi lanjutan meminta rekan-rekan mahasiswa yang ditangkap agar dilepas ini membuat sejumlah mahasiswa harus diamankan pihak kepolisian.
Sekretaris Umum HMI Cabang Ternate Rustam Umar, mengatakan, sangat menyayangkan sikap kepolisan saat membubarkan massa aksi.
“Mahasiswa yang melakukan demonstrasi seharusnya dikawal dan ditanyakan apa yang menjadi tuntutan massa aksi bukan langsung represif seperti aksi-aksi kemarin dan hari ini,” ucap Rustam.
Ia mengatakan, dalam aksi tadi, Ketua HMI Cabang Ternate dan Presidium Solidaritas Mahasiswa untuk Rakyat Indonesia (Samurai) Maluku Utara juga ikut diamankan polisi.
“Dan tadi setelah penangkapan Ketum HMI dan Presidium Samurai, kami telah melakukan komunikasi kepada anggota-anggota lain untuk datang dan menjenguk tapi ternyata kami dibubarkan dan ada tindakan represif oleh beberapa oknum polisi,” jelasnya.
Menanggapi itu, Wakapolres Ternate Kompol Jufri Dukomalamo, mengatakan aksi tadi seharusnya ada surat pemberitahuan, apalagi berdasarkan ketentuan, tadi bertepatan dengan hari libur nasional.
“Terpaksa kami melakukan pembubaran untuk penertiban,” ungkapnya.